Rabu, 18 April 2012

Stategi Cerdas dalam Dakwah Rasulullah di Madinah

Setelah Nabi Muhammad SAW cukup lama melakukan tugas dakwah di Mekah, Nabi Muhammad mendapat perintah untuk melakukan hijrah ke Madinah. 1. Kondisi Masyarakat Madinah sebelum Islam Datang Ada 2 golongan yang berbeda di kota Madinah, yaitu: a. Golongan dari Utara (bangsa Yahudi) terdiri aas 3 suku: Bani Qainuqa’, Bani Nadhir, Bani Quraidhah. b. Golongan dari Selatan (suku-suku Arab) terdiri atas kaum Aus dan Khazraj. Kedua golongan ini selalu bertengkar, hal ini disebabkan oleh adu domba yang selalu dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Sebelum kedatangan Islam/sebelum Nabi dan sahabatnya hijrah ke Madinah, masyarakat Madinah menyembah berhala. Pada saat masyarakat Madinah mengikuti upacara tradisional di Ka’bah, mereka melihat Nabi Muhammad SAW giat mengajak orang-orang Arab supaya beriman kepada Allah SWT dan ini membuat mereka teringat orang-orang Yahudi pernah berkata “Allah akan segera mengutus Nabi-Nya untuk kami ikuti dan bersama dia kami akan memerangi kalian (penyembah berhal) seperti yang pernah dilancarkan terhadap kaum Ad dan iram.” 2. Tradisi Masyarakat Madinah sebelum Islam Datang Golongan yahudi di Madinah memonopoli perekonomian, baik dalam bidang pertanian dan perkebunan kurma, maupun dalam bidang perdagangan. Mereka juga berprofesi sebagai renternir. 3. Tanggapan Masyarakat Madinah terhadap Kaum Muhajirin Pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal, Nabi tiba di Quba, kira-kira 10 km dari kota Madinah. Setelah empat hari beristirahat, Nabi mendirikan masjid Quba, masjid pertama yang didirikan dalam sejarah Islam. Pada hari Jum’at 12 Rabiul Awal (24 September 622 Masehi) Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib memasuki kota Madinah. Kehadiran para sahaba yang hijrah ke Madinah (kaum Muhajirin) disambut dengan suka cita, lebih-lebih sambutan terhadap Rasulullah SAW. 4. Hubungan Kaum Anshar (penduduk asli Madinah) dan Muhajirin Nabi melakukan pembinaan kesatuan dan persatuan uma dengan jalan mempersaudarakan golongan Muhajirin dengan golongan Anshar. Kepedulian golongan Anshar terhadap Muhajirin demikian besarnya meliputi: a. Menyediakan tempat tinggal b. Memberi dan mencarikan modal usaha c. Memberi makan d. Melaih cara bekerja atau bertani e. Mencarikan lapangan kerja f. Memberikan dan mencarikan jodoh g. Menyediakan bahan dan membanu pembangunan rumah h. Membagi tanah dan lading unuk dibangun rumah atau untuk bertani 5. Pelajaran dari Peristiwa Hijrah a. Hijrah merupakan langkah keluar dari krisis yang melanda dan langkah stategis menuju kepasian tegaknya Islam. b. Pentingnya sebuah pengorbanan: Rasulullah SAW mengajarkan bahwa unuk mencapai suatu usaha besar, dibutuhkan pengorbanan maksimal dari setiap orang. 6. Empat Pilar Kekuatan Dakwah Rasulullah SAW a. Kekuaan akidah dan ibadah: dengan cara membangun masjid b. Kekuatan ekonomi: dengan melahirkan para pelaku bisnis yang andal yang menguasai roda perekonomian, seperti menguasai pasar c. Kekuatan social: tandanya al-muakhah (kegiatan mempersaudarakan) sahabat Muhajirin dengan sahabat Anshar d. Kekuatan politik: dengan dilahirkannya ‘Piagam Madinah’. Ini merupakan piagam tertulis pertama di dunia. Dalam Piagam madinah tersebut, antara lain diatur hunungan muslin dengan non muslim seperti Yahudi dengan Nasrani. 7. Piagam Madinah Piagam Madinah adalah undang-undang Islam yang berlaku universal, berisi nilai asasi untuk terwujudnya Hayatan Mubaraka (hidup yang penuh berkah). Piagam Madinah merangkum semua sifat yang dibutuhkan sebagai “Konstiusi Tertulis yang Pertama di Dunia”. Piagam Madinah mengajarkan bahwa suau Negara (daulah) yang merdeka dan berdaulat penuh harus mempunyai 4 unsur utama: a. Negara harus mempunyai rakyat (ummat) yang beragama Islam b. Negara harus mempunyai wilayah yang ditempati oleh rakyat pribumi c. Negara harus mempunyai pemerintah (imam) yang bertindak sebagai hakim umma d. Negara harus mempunyai undang-undang yang berdaulat, berdasarkan hokum Ilahi yang menetapkan kewajiban mematuhi hokum Allah, sunnah Rasulullah dan kesepakaan (ijma’) ummat. Selanjutnya nabi Muhammad SAW diakui sebagai pemimpin dari seluruh warga Madinah. 8. Pelajaran dari Perkembangan Masyarakat Madinh setelah Islam Datang a. Hubungan intern umat Islam semakin kokoh, terutama antara Muhajirin dan Anshar b. Hubungan antara umat Islam dengan orang-orang non muslim menjadi lebih baik c. Kebebasan bagi pemeluk agama lain untuk menjalankan agamanya d. Nabi merupakan pemimpin yang merajut perdamaian diantara yang bertikai e. Muhammad seorang pemimpin pemersatu diantara keragaman komunitas ummat. Itu yang bisa aku bagikan. SEMOGA BERMANFAAT KAWAN.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar